hari ini waktu ke kampus, aku ketemu Tuty di Cakra. dia duduk sendiri di depan komputer di ruang penyelia cakra dan karena aku g ada kerjaan dan g tau mau kemana dan nunggu buat rapat Minbak, akhirnya aku masuk dan ngobrol sama tuty. dia berkomentar tentang blogku yang isinya banyak banget tentang -sijelekyangkusayangi-
dia bilang aku congok karena bersikap seperti tidak ada yang lain di dunia ini, duniaku hanya berputar pada -sijelekyangkusayangi-
aku hanya tersenyum dan bilang "iya, aku tau koq"
tuty mungkin merasa bersalah karena berkata makjleb dan dia spontan minta maaf, tapi dilanjutin lagi bilang aku congok -_-'
sebenarnya, aku ini emang congok. aku sampe g tau mau ngomong apa. tapi bener, aku ini emang congok. kalo udah berhubungan dengan -sijelekyangkusayangi- aku bisa langsung berubah mood dari yang mood sangat baik menjadi mood sangat jelek. segala hal tentang dia, bisa merubahku dari yang biasa aja menjadi galau se-galau-galaunya. hingga blog ini sebagian besar berisi tentang dia, masa-masa keterpurukanku setelah dia tinggalkan.
aku rasa, nama blog ini gak cocok lagi sama isinya. ini memang petualangan hidupku, tetapi kenapa isinya galau semua? ini g bisa dibiarin lama-lama. galau ini harus diberantas dari muka bumi. mari kita berjuang memberantas kegalauan
mungkin nama blog ini bisa diganti "rangkaian kegalauan Nurussholihati"
ah, sudahlah. aku tidak mau ganti nama blog ini. biarkan namanya tetap "My Adventure Life" karena galau merupakan salah satu bentuk petualangan *maksa*
kayak foto ini nih
apapun yang terjadi antara aku dan dia juga merupakan petualangan hidup. dengan bertemu dia, aku bisa belajar berbagai hal. aku belajar semakin tegar berdiri disaat aku dijatuhkan semakin dalam. aku ingat aku pernah berbicara dengan Rosa seperti ini :
aku langsung mikir, bener apa yang dibilang Rosa. kalopun aku g ketemu sama -sijelekyangkusayangi-, g menutup kemungkinan aku g ngerasain kegilaan seperti ini. bisa aja aku ngerasainnya karena dia, atau dia, atau dia atau dia *nunjukOrang2*. selain itu aku juga belajar bahwa kalau menyayangi orang lain jangan terlalu sayang, karena sakitnya akan sakit sekali kalau kamu ditinggalkan.
salahku adalah, aku terlalu sayang dia, aku yakin dia juga sayang aku, aku terlalu percaya sehingga aku memberikan seluruh hatiku kepadanya, aku mempunyai banyak mimpi bersamanya. dia mau kerja dimana, aku ikutin. udah rencana mau bikin rumah model apa dan mau tinggal dimana *lihatlah aku sangat gila*
tapi nyatanya, dia pergi. dia tidak mengembalikan hatiku, dia menghancurkannya sehingga aku g punya hati lagi. well, sounds good for me. sekarang, perlahan aku membentuk hati baru. jika aku sudah menemukan orang yang tepat, aku tidak akan memberikan hatiku seutuhnya pada orang itu. hati baru yang aku punya, yang aku bentuk dengan susah payah akan aku jaga sedemikian rupa dan akan menjauhkanku dari ketiadaan hati lagi.
dia bilang aku congok karena bersikap seperti tidak ada yang lain di dunia ini, duniaku hanya berputar pada -sijelekyangkusayangi-
aku hanya tersenyum dan bilang "iya, aku tau koq"
tuty mungkin merasa bersalah karena berkata makjleb dan dia spontan minta maaf, tapi dilanjutin lagi bilang aku congok -_-'
sebenarnya, aku ini emang congok. aku sampe g tau mau ngomong apa. tapi bener, aku ini emang congok. kalo udah berhubungan dengan -sijelekyangkusayangi- aku bisa langsung berubah mood dari yang mood sangat baik menjadi mood sangat jelek. segala hal tentang dia, bisa merubahku dari yang biasa aja menjadi galau se-galau-galaunya. hingga blog ini sebagian besar berisi tentang dia, masa-masa keterpurukanku setelah dia tinggalkan.
aku rasa, nama blog ini gak cocok lagi sama isinya. ini memang petualangan hidupku, tetapi kenapa isinya galau semua? ini g bisa dibiarin lama-lama. galau ini harus diberantas dari muka bumi. mari kita berjuang memberantas kegalauan
*mengepalkan tangan dengan semangat 45*
mungkin nama blog ini bisa diganti "rangkaian kegalauan Nurussholihati"
*mandi baygon*
ah, sudahlah. aku tidak mau ganti nama blog ini. biarkan namanya tetap "My Adventure Life" karena galau merupakan salah satu bentuk petualangan *maksa*
kayak foto ini nih
apapun yang terjadi antara aku dan dia juga merupakan petualangan hidup. dengan bertemu dia, aku bisa belajar berbagai hal. aku belajar semakin tegar berdiri disaat aku dijatuhkan semakin dalam. aku ingat aku pernah berbicara dengan Rosa seperti ini :
Aku : kalo bisa memutar waktu, aku ga mau ketemu sama dia biar aku g gila kayak gini
Rosa : justru dengan kamu ketemu dia, kamu belajar berbagai macam hal. kamu merasakan sakit hati dan patah hati yang sangat dalam, tapi kamu juga belajar untuk menanganinya biar kalo kamu ngerasain lagi, kamu udah tau cara mengatasinya
Rosa : justru dengan kamu ketemu dia, kamu belajar berbagai macam hal. kamu merasakan sakit hati dan patah hati yang sangat dalam, tapi kamu juga belajar untuk menanganinya biar kalo kamu ngerasain lagi, kamu udah tau cara mengatasinya
aku langsung mikir, bener apa yang dibilang Rosa. kalopun aku g ketemu sama -sijelekyangkusayangi-, g menutup kemungkinan aku g ngerasain kegilaan seperti ini. bisa aja aku ngerasainnya karena dia, atau dia, atau dia atau dia *nunjukOrang2*. selain itu aku juga belajar bahwa kalau menyayangi orang lain jangan terlalu sayang, karena sakitnya akan sakit sekali kalau kamu ditinggalkan.
salahku adalah, aku terlalu sayang dia, aku yakin dia juga sayang aku, aku terlalu percaya sehingga aku memberikan seluruh hatiku kepadanya, aku mempunyai banyak mimpi bersamanya. dia mau kerja dimana, aku ikutin. udah rencana mau bikin rumah model apa dan mau tinggal dimana *lihatlah aku sangat gila*
tapi nyatanya, dia pergi. dia tidak mengembalikan hatiku, dia menghancurkannya sehingga aku g punya hati lagi. well, sounds good for me. sekarang, perlahan aku membentuk hati baru. jika aku sudah menemukan orang yang tepat, aku tidak akan memberikan hatiku seutuhnya pada orang itu. hati baru yang aku punya, yang aku bentuk dengan susah payah akan aku jaga sedemikian rupa dan akan menjauhkanku dari ketiadaan hati lagi.
lilik, kenapa sih harus bingung sama galau? kalau memang lagi galau ya sudah, kalau engga ya enggak. saya ga setuju sama orang yang berpandangan tulisan galau itu malu-maluin. karena menulis itu tidak melulu untuk dibaca orang lain, atau untuk dikomentarin, apalagi dihakimin. sebab menulis itu juga salah satu bentuk "terapi hati". menulis kadang bisa membuatmu "lebih waras", setidaknya itu yang terjadi pada saya. jadi teruslah menulis ala galau selama kau merasa galau. kamu boleh pakai topeng saat di dunia nyata ketika bicara soal "dia" tapi jangan ditulisanmu. biarkan tulisanmu menjadi "apa yang sebenarnya dari kamu".
ReplyDeleteyah, dan saya lagi-lagi ceramah ga penting *keramasNutriSari*
gimana lik caranya printscreen kaya twiter ato FB kaya di atas, aku kok ga bisa ya?