Friday, March 18, 2011

Bisnis Internasional di Indonesia

Bisnis Internasional adalah bisnis yang kegiatan-kegiatannya melewati batas-batas Negara[1]. Tetapi ada definisi lain yang menyatakan bahwa Bisnis internasional adalah semua transaksi bisnis, baik pemerintah maupun swasta, yang melibatkan dua negara atau lebih[2]. Bisnis disini tidak hanya mencakup masalah perdagangan, tetapi juga mengenai masalah pariwisata, transportasi, perbankan, periklanan dan sebagainya. Maka menurut penulis definisi dari bisnis internasional adalah segala kegiatan yang mengenai dunia bisnis seperti mengenai perdagangan, perbankan, dan pariwisata yang melibatkan dua negara atau lebih dengan melintas batas teritori negaranya untuk mencapai interest atau keuntungan dari bisnis yang dilakukan. Dalam paper ini akan lebih ditekankan mengenai perdagangan internasional yang dilakukan Indonesia.

Pada masa globalisasi seperti sekarang, perdagangan internasional merupakan hal yang wajar sekali terjadi. Seperti Indonesia yang mengekspor barang hasil produksi atau bahan mentah dan mengimpor barang yang dibutuhkan karena tidak dapat dipenuhi oleh domestik. Jenis globalisasi ini merupakan globalisasi ekonomi. Globalisasi ekonomi merupakan proses kegiatan ekonomi dan perdagangan bebas sehingga negara-negara di dunia menjadi satu kesatuan pasar yang terintegrasi tanpa batas teritorial wilayah Negara[3]. Efek dari perdagangan bebas ini bisa membuat pengusaha lokal semakin berjuang memperbaiki kualitas barangnya atau bahkan mungkin akan bangkrut karena kalah bersaing dengan produk impor. Seperti halnya Indonesia yang menjalin kerjasama perdagangan bebas dengan Cina. Produk Cina yang masuk ke Indonesia ini relatif lebih murah dibandingkan dengan harga barang produksi Indonesia dengan jenis barang yang sama, meskipun banyak produk Cina ini yang kualitasnya dibawah kualitas barang produksi Indonesia. Padahal masyarakat biasanya lebih mementingkan harga yang lebih murah dibandingkan memilih harga yang sedikit mahal tetapi lebih berkualitas. Inilah faktor yang sering membuat pengusaha lokal bangkrut karena kalah bersaing.

Maka untuk membuat produk buatan Indonesia mampu bersaing tidak hanya didalam negeri tetapi juga diluar negeri, dibuatlah Standar Nasional Indonesia (SNI). Hal ini dilakukan supaya produk Indonesia bisa mudah masuk ke negara lain dan terjamin kualitasnya[4]. Selain dengan SNI, diberbagai negara diadakan pameran perdagangan produk Indonesia. Seperti di Hungaria. Pada tanggal 8 sampai 12 September 2010, diadakan Budapest International Fair (BIF) di Hung Expo, Budapest Fair Center. Dalam BIF ini terdapat delapan perusahaan yang diwakili oleh empat belas pengusaha[5]. Selain Indonesia, negara lain yang mengikuti BIF ini antara lain Hungaria, Cina, India, dan Jerman. Dengan mengikuti BIF ini bisa membuka peluang untuk meningkatkan ekspor non-migas. Hal ini karena dalam BIF juga diadakan pertemuan antara pengusaha Indonesia dengan importer dari Hungaria. Hal ini membuat pengusaha Indonesia mampu memperluas pasarnya sehingga bukan hanya pasar domestik tetapi juga pasar internasional.

Selain di Hungaria, sebelumnya pengusaha Indonesia juga mengikuti pameran Fukuoka International Gift Show (FIGS) 2010 di Jepang. Pengusaha yang berpartisipasi dalam pameran ini diantaranya adalah CV. Cipta Centra Reptindo yang memamerkan produk kerajinan tas dan fashion dari kulit reptil, Deer Fashion, memamerkan tas wanita dari kulit domba, CV. Kriya Bunda, menampilkan produk kerajinan yang terbuat dari bahan daur ulang, dan PT Yarsilk yang memamerkan batik dan produk interior dari bahan sutera[6]. Dalam mengikuti pameran ini, terbukti barang kerajinan hasil produksi Indonesia sangat diminati oleh warga Jepang sehingga Jepang merupakan negara tujuan ekspor produk kerajinan Indonesia yang menempati urutan ketiga setelah Amerika Serikat dan Singapura[7]. Hal ini dibuktikan dengan kenaikan nilai ekspor Indonesia ke Jepang yang menunjukkan adanya peningkatan. Pada bulan januari-februari tahun 2009 nilai ekspor Indonesia sebesar US$ 4,58 juta. Sedangkan pada bulan januari-februari tahun 2010 naik menjadi US$ 4,76 juta[8].

Pada tahun 2008, pengusaha UKM Indonesia juga mengikuti Canadian National Exhibition (CNE) yang diadakan pada tanggal 15 Agustus sampai 1 September 2008[9]. Dalam pameran ini, Indonesia termasuk dalam kategori international product dalam memamerkan barangnya. Selain untuk memamerkan dan menjual barang produksi Indonesia, dalam CNE juga diadakan pameran kebudayaan, seperti tarian, musik dan sebagainya yang ditampilkan oleh negara peserta pameran. Dalam pameran CNE ini, pengusaha kerajinan Indonesia mendapatkan respon yang baik dari masyarakat Kanada. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya masyarakat Kanada yang membeli produk kerajinan Indonesia meskipun CNE sudah tutup, sehingga membuat pengusaha Indonesia tetap membuka stan sehari lagi[10].

Dari pemaparan di atas, dapat penulis simpulkan bahwa perdagangan internasional yang melintasi batas teritori negara lain untuk melakukan perdagangan dengan negara lainnya diharuskan mempunyai standar baku mutu, seperti di Indonesia dengan standar SNI-nya. Hal ini dilakukan supaya barang produksi Indonesia mampu bersaing dengan produk impor di negara Indonesia sendiri bahkan jika diekspor, juga akan memenuhi standar mutu internasional dan mampu bersaing dengan produk lainnya. Kegiatan ekspor juga tidak akan terjadi begitu saja jika negara lain tidak mengetahui produk dari Indonesia. Maka pengusaha Indonesia sebaiknya sering mengikuti pameran-pameran yang diadakan di luar negeri untuk memperkenalkan sekaligus menjual produknya, sehingga akan membuka kemungkinan untuk memperluas pasar ekspor Indonesia dari sektor non-migas sehingga dengan semakin banyaknya ekspor, juga akan memperbanyak devisa yang masuk.

Dalam contoh yang diambil penulis, kebanyakan barang yang dijual merupakan barang hasil kerajinan. Sedangkan perajin ini kebanyakan berasal dari usaha menengah kebawah, sedikit sekali yang merupakan usaha besar. Maka dengan diadakannya pameran, menurut penulis akan sangat efektif untuk memperbaiki kesejahteraan pengusaha kerajinan menengah kebawah karena barang hasil kerajinannya telah dikenal masyarakat internasional sehingga mereka bisa mengekspor lebih banyak dan berusaha semakin meningkatkan kualitas produknya.

Sumber :

blog.uad.ac.id/syam/files/2009/11/bi-pertemuan-11.ppt slide nomor 4

Anne ahira. Pentingnya memahami bisnis internasional oleh available at http://www.anneahira.com/karir/bisnis-internasional.htm diakses pada tanggal 28 sepetember 2010 pukul 11.00 WIB

Anon. 2007. Globalisasi perekonomian. Available at http://www.hupelita.com/baca.php?id=57820 diakses pada tanggal 12 oktober 2010

Anon. 2010. SNI barang dalam ACFTA mendesak. available at http://bataviase.co.id/node/201408 diakses pada tanggal 12 oktober 2010.

Anon. 2010. Produk Indonesia tampil pada pameran Budapest International Fair ke 114. available at http://www.indonesiakreatif.net/index.php/id/news/read/produk-indonesia-di-budapest-international-fair-114 diakses pada tanggal 12 oktober 2010.

Anon. 2010. Produk Indonesia Diminati Jepang di Pameran Fukuoka International Gift Show. Available at http://www.indonesiakreatif.net/index.php/id/news/read/produk-indonesia-diminati-jepang-di-pameran-fukuoka-international-gift-show diakses tanggal 12 oktober 2010.

Anon. 2008. Produk Kerajinan Indonesia Merambah Pasar Kanada. Available at http://www.indonesiatoronto.org/news/index.asp?act=news_dtl&id=1037 diakses pada tanggal 12 oktober 2010.



[1] blog.uad.ac.id/syam/files/2009/11/bi-pertemuan-11.ppt slide nomor 4

[2] Anne ahira. Pentingnya memahami bisnis internasional oleh available at http://www.anneahira.com/karir/bisnis-internasional.htm diakses pada tanggal 28 sepetember 2010 pukul 11.00 WIB

[3] Anon. 2007. Globalisasi perekonomian. Available at http://www.hupelita.com/baca.php?id=57820 diakses pada tanggal 12 oktober 2010

[4] Anon. 2010. SNI barang dalam ACFTA mendesak. available at http://bataviase.co.id/node/201408 diakses pada tanggal 12 oktober 2010.

[5] Anon. 2010. Produk Indonesia tampil pada pameran Budapest International Fair ke 114. available at http://www.indonesiakreatif.net/index.php/id/news/read/produk-indonesia-di-budapest-international-fair-114 diakses pada tanggal 12 oktober 2010.

[6] Anon. 2010. Produk Indonesia Diminati Jepang di Pameran Fukuoka International Gift Show. Available at http://www.indonesiakreatif.net/index.php/id/news/read/produk-indonesia-diminati-jepang-di-pameran-fukuoka-international-gift-show diakses tanggal 12 oktober 2010.

[7] Ibid.

[8] Ibid.

[9] Anon. 2008. Produk Kerajinan Indonesia Merambah Pasar Kanada. Available at http://www.indonesiatoronto.org/news/index.asp?act=news_dtl&id=1037 diakses pada tanggal 12 oktober 2010.

[10] Ibid.

No comments:

Post a Comment